Way Kambas adalah salah satu Taman Nasional di Propinsi Lampung, selain Bukit Barisan Selatan, yang meliputi total areal seluas 128.450 hektar. Ada dua obyek wisata yang dapat dikunjungi disini. Pertama adalah Pusat Latihan Gajah yang menempati areal seluas 1000 hektar.
Disini gajah-gajah liar sumatera dilatih agar dapat dimanfaatkan. Sebagai hasil latihan ini dapat terlihat dan dinikmati pada acara pertunjukan gajah, seperti permainan sepakbola, berenang dan menunggang gajah disekitar area. Apabila Anda menyenangi bersafari ke dalam hutan, pelatih akan siap menemani Anda.
Untuk mencapai Way Kambas, dengan kondisi jalan beraspal, hanya membutuhkan waktu tempuh perjalanan dengan kendaraan 2 jam dari Bandar Lampung. Di alam, tempat ini merupakan Pusat Latihan Gajah pertama di Indonesia.
OBJEK WISATA LAMPUNG
Informasi Pariwisata Bumi Ruwa Jurai
Selasa, 31 Agustus 2010
Museum Lampung
Anda dapat mengunjungi Musium Lampung yang terletak di Jalan Teuku Umar, Bandar Lampung. Disini Anda dapat menyaksikan benda-benda kuno, keramik sisa peninggalan dari Cina dan Siam, atau alat perkakas rumah tangga yang berasal dari abad lampau.
Musium dibuka untuk umum setiap hari kerja dari Senin hingga Sabtu. Suatu Taman Budaya atau Pusat kesenian di tempatkan disana untuk dapat menyajikan musik klasik dan tarian tradisional Daerah Lampung.
Dibutuhkan waktu 15 menit untuk mencapai musium ini dari pusat kota. Tidak jauh dari sini, hanya 10 menit berkendaraan, Anda dapat menyaksikan pemandangan Teluk Lampung dan Kotamadia Bandar Lampung dari bukit Puncak Saindah desa Sukadanaham.
Musium dibuka untuk umum setiap hari kerja dari Senin hingga Sabtu. Suatu Taman Budaya atau Pusat kesenian di tempatkan disana untuk dapat menyajikan musik klasik dan tarian tradisional Daerah Lampung.
Dibutuhkan waktu 15 menit untuk mencapai musium ini dari pusat kota. Tidak jauh dari sini, hanya 10 menit berkendaraan, Anda dapat menyaksikan pemandangan Teluk Lampung dan Kotamadia Bandar Lampung dari bukit Puncak Saindah desa Sukadanaham.
Gunung Krakatau
Secara administratif Gunung Krakatau masuk ke dalam wilayah Propinsi Lampung
Krakatau terletak di Selat Sunda, diantara Pulau Jawa dan Sumatera, telah dikenal dengan baik dan dicatat di dalam sejarah sejak abad 16.
Pada saat itu Selat Sunda telah menjadi jalur lalulintas bisnis yang ramai dari Eropa (Belanda, Inggris, dan lain sebaginya) menuju ke India Timur (Indonesia).
Dalam abad modern saat ini Selat Sunda memegang peranan lebih penting lagi sebagai jalur lalu lintas bisnis juga sebagai lapangan penelitian ilmu geologi dan kelautan.
Krakatau zaman dahulu (Purba) diperkirakan memiliki ketinggian 2.000 meter dan radius 9 km2. Ledakan dahsyatnya telah terjadi pada zaman pra sejarah tahun 416 sebagaimana tercatat dalam buku jawa kuno "Pustaka Raja", dan menyisakan 3 buah pulau yakni Pulau-pulau Rakata, Sertung dan Panjang.
Dalam perkembangan selanjutnya Rakata memunculkan puncak-puncak Danan dan Perbuatan.
Ledakan dahsyat Krakatau terbaru yang terjadi pada tangal 27 Agustus 1883 telah menghancurkan 3/4 bagian tubuhnya. Ledakan ini menyebabkan gelombang besar mencapai ketinggian 40 meter.
Sebuah bagian kapal (A stemship anchored) dari pelabuhan Teluk Betung telah terlempar sejauh 2.5 km dan terbawa hanyut ke bagian rendah dari Sungai Kuripan. Hujan abu dan batunya mencapai areal seluas 300.000 mil persegi atau 483 km persegi dalam radius 150 km persegi.
Pada waktu itu, Jakarta (Batavia) dan daerah sekitar Selat Sunda seperti Anyer, Merak, Labuan, Kalianda, Teluk Betung dan Kota Agung menjadi gelap gulita.
Suara ledakan terdengar dari Pilipina, Alice Springs, Pulau Rodriques dan Madagaskar. Kekuatan ledakannya diperkirakan mencapai 21.547,6 kali ledakan bom atom.
Selain daripada itu, hujan abu ledakan ini menyebabkan terhalangnya pandangan ke matahari, sehingga membentuk suatu pemandangan yang spektakuler layaknya matahari hampir hilang. Namun, setelah beristirahat 44 tahun, Anak Krakatau muncul pada Bulan Desember 1927 dan terus berkembang hingga saat ini
Sekarang Anda bisa datang dan menapakkan kaki disini mencari dengan teliti bahan-bahan mineral (volcanic bomb, lava, lappili) dari dalam bumi yang terlempar ke atas pada proses pembentukannya. Krakatau dan ledakannya yang menakjubkan telah tercatat dalam sejarah kini mengundang Anda untuk datang dan melakukan penelitian ilmiah maupun hanya untuk rekreasi.
Saat ini, Anak Krakatau telah mencapai ketinggian 200 meter di atas permukaan laut dengan diameter 2 kilometer. Untuk mengunjungi Krakatau, Anda dapat menyebrang dari Canti di Kalianda, satu jam berkendaraan dari Bandar Lampung, dan dengan ber 'perahu motor' dari sana anda dapat menuju kawasan Krakatau.
Tidak jauh dari Krakatau, terdapat pulau-pulau Sebuku dan Sabesi sebagai tempat persinggahan dan tempat bermalam. Hanya butuh 1.5 jam dari Canti untuk mencapai lokasi ini.
Krakatau terletak di Selat Sunda, diantara Pulau Jawa dan Sumatera, telah dikenal dengan baik dan dicatat di dalam sejarah sejak abad 16.
Pada saat itu Selat Sunda telah menjadi jalur lalulintas bisnis yang ramai dari Eropa (Belanda, Inggris, dan lain sebaginya) menuju ke India Timur (Indonesia).
Dalam abad modern saat ini Selat Sunda memegang peranan lebih penting lagi sebagai jalur lalu lintas bisnis juga sebagai lapangan penelitian ilmu geologi dan kelautan.
Krakatau zaman dahulu (Purba) diperkirakan memiliki ketinggian 2.000 meter dan radius 9 km2. Ledakan dahsyatnya telah terjadi pada zaman pra sejarah tahun 416 sebagaimana tercatat dalam buku jawa kuno "Pustaka Raja", dan menyisakan 3 buah pulau yakni Pulau-pulau Rakata, Sertung dan Panjang.
Dalam perkembangan selanjutnya Rakata memunculkan puncak-puncak Danan dan Perbuatan.
Ledakan dahsyat Krakatau terbaru yang terjadi pada tangal 27 Agustus 1883 telah menghancurkan 3/4 bagian tubuhnya. Ledakan ini menyebabkan gelombang besar mencapai ketinggian 40 meter.
Sebuah bagian kapal (A stemship anchored) dari pelabuhan Teluk Betung telah terlempar sejauh 2.5 km dan terbawa hanyut ke bagian rendah dari Sungai Kuripan. Hujan abu dan batunya mencapai areal seluas 300.000 mil persegi atau 483 km persegi dalam radius 150 km persegi.
Pada waktu itu, Jakarta (Batavia) dan daerah sekitar Selat Sunda seperti Anyer, Merak, Labuan, Kalianda, Teluk Betung dan Kota Agung menjadi gelap gulita.
Suara ledakan terdengar dari Pilipina, Alice Springs, Pulau Rodriques dan Madagaskar. Kekuatan ledakannya diperkirakan mencapai 21.547,6 kali ledakan bom atom.
Selain daripada itu, hujan abu ledakan ini menyebabkan terhalangnya pandangan ke matahari, sehingga membentuk suatu pemandangan yang spektakuler layaknya matahari hampir hilang. Namun, setelah beristirahat 44 tahun, Anak Krakatau muncul pada Bulan Desember 1927 dan terus berkembang hingga saat ini
Sekarang Anda bisa datang dan menapakkan kaki disini mencari dengan teliti bahan-bahan mineral (volcanic bomb, lava, lappili) dari dalam bumi yang terlempar ke atas pada proses pembentukannya. Krakatau dan ledakannya yang menakjubkan telah tercatat dalam sejarah kini mengundang Anda untuk datang dan melakukan penelitian ilmiah maupun hanya untuk rekreasi.
Saat ini, Anak Krakatau telah mencapai ketinggian 200 meter di atas permukaan laut dengan diameter 2 kilometer. Untuk mengunjungi Krakatau, Anda dapat menyebrang dari Canti di Kalianda, satu jam berkendaraan dari Bandar Lampung, dan dengan ber 'perahu motor' dari sana anda dapat menuju kawasan Krakatau.
Tidak jauh dari Krakatau, terdapat pulau-pulau Sebuku dan Sabesi sebagai tempat persinggahan dan tempat bermalam. Hanya butuh 1.5 jam dari Canti untuk mencapai lokasi ini.
Lampung Kota Transit
Lampung mudah dicapai dari Jakarta, Ibukota Negara Indonesia. Dengan menggunakan pesawat terbang butuh waktu 40 menit untuk mencapai Lampung dari Jakarta, atau 7 jam perjalanan darat dengan menyebrangi Selat Sunda dekat Krakatau yang memiliki pemandangan alam yang indah.
Kapal feri selalu tersedia 24 jam untuk membawa anda dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni pulang pergi. Perjalanan darat sepanjang sisi bukit yang merupakan bagian dari Jalan Raya Lintas Sumatera menawarkan pemandangan alam yang indah dari bagian pesisir daerah ini.
Bandar Lampung, ibukota provinsi ini, adalah suatu kota transit yang menghubungkan Jawa dan semua provinsi di Sumatera. Angkutan umum bus dapat melayani anda 24 jam dan juga tersedia taksi yang dapat mengantar anda mengelilingi kota.
Kapal feri selalu tersedia 24 jam untuk membawa anda dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni pulang pergi. Perjalanan darat sepanjang sisi bukit yang merupakan bagian dari Jalan Raya Lintas Sumatera menawarkan pemandangan alam yang indah dari bagian pesisir daerah ini.
Bandar Lampung, ibukota provinsi ini, adalah suatu kota transit yang menghubungkan Jawa dan semua provinsi di Sumatera. Angkutan umum bus dapat melayani anda 24 jam dan juga tersedia taksi yang dapat mengantar anda mengelilingi kota.
Pariwisata Lampung
Pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata mencakup pembangunan aspek ekonomi dan aspek sosial budaya, serta dilakukan secara sinergis dengan berbagai sektor lain. Propinsi Lampung telah menetapkan tujuh obyek wisata unggulan dalam upaya mewujudkan Lampung sebagai daerah tujuan wisata. Obyek wisata unggulan yang telah ditetapkan adalah :
1) Kawasan Wisata Bakauheni dan Land Mark Menara Siger,
2) Kawasan Ekowisata Kalianda dan sekitarnya,
3) Kawasan Wisata Agro Pekalongan, Lampung Timur,
4) Pengembangan Ekowisata Taman Hutan Rakyat Gunung Betung,
5) Pengembangan Ekowisata Taman Nasional Way Kambas,
6) Pengembangan Ekowisata Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.
Selain itu wisata unggulan juga terdapat obyek wisata penunjang yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota, meliputi obyek wisata alam 177 buah dan obyek wisata buatan termasuk obyek wisata budaya sebanyak 145 obyek . Sampai dengan tahun 2006, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Lampung mencapai 843.768 orang wisatawan nusantara atau naik 22,44 % dari tahun 2005; sedangkan wisatawan mancanegara sebanyak 6.893 orang atau naik 27,08 % dibandingkan tahun 2005.
Wisata Pantai
Ingin wisata pantai? Datanglah ke bibir Pantai Teluk Lampung yang terbentang dari Kalianda di Lampung Selatan hingga Bandar Lampung. Sebuah kawasan teluk dengan pantai yang indah dan selanjutnya ke Teluk Semangka di Tanggamus.
Sumber air panas Way Belerang, Pantai Wartawan, Kalianda Resor, Laguna Helau, Merak Belantung, Pasir Putih, Tanjung Selaki, Pulau Pasir, Pantai Marina adalah kawasan wisata pantai di Teluk Lampung di wilayah Lampung Selatan.
Ada Pantai Marina dan Kalianda Resor. Pantai Marina memiliki pemandangan indah dengan batu-batu karang yang bentuknya beraneka ragam. Menurut cerita rakyat, ada batu karang yang disebut Batu Balai merupakan tempat Pangeran Cindar Bumi menerima tamu. Pantai ini terletak di Kecamatan Sidomulyo 43 kilometer dari Bandar Lampung atau 22 kilometer dari Kalianda. Fasilitas yang tersedia di sini beragam.
Kawasan wisata Kalianda Resor terletak 30 kilometer utara Bakauheni, 20 kilometer utara Kalianda, dan 45 kilometer dari Bandar Lampung. Kawasan ini menyediakan fasilitas petualangan seperti tour ke Krakatau dan pulau-pulau sekitar Teluk Lampung bagian selatan, diving di Pulau Sebuku, memancing, tempat berkemah, bungalow, jetsky, diskotek, kafetaria yang menghadap ke pantai, penyewaan sepeda, dan perahu dayung (Berbagai Sumber).
1) Kawasan Wisata Bakauheni dan Land Mark Menara Siger,
2) Kawasan Ekowisata Kalianda dan sekitarnya,
3) Kawasan Wisata Agro Pekalongan, Lampung Timur,
4) Pengembangan Ekowisata Taman Hutan Rakyat Gunung Betung,
5) Pengembangan Ekowisata Taman Nasional Way Kambas,
6) Pengembangan Ekowisata Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.
Selain itu wisata unggulan juga terdapat obyek wisata penunjang yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota, meliputi obyek wisata alam 177 buah dan obyek wisata buatan termasuk obyek wisata budaya sebanyak 145 obyek . Sampai dengan tahun 2006, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Lampung mencapai 843.768 orang wisatawan nusantara atau naik 22,44 % dari tahun 2005; sedangkan wisatawan mancanegara sebanyak 6.893 orang atau naik 27,08 % dibandingkan tahun 2005.
Wisata Pantai
Ingin wisata pantai? Datanglah ke bibir Pantai Teluk Lampung yang terbentang dari Kalianda di Lampung Selatan hingga Bandar Lampung. Sebuah kawasan teluk dengan pantai yang indah dan selanjutnya ke Teluk Semangka di Tanggamus.
Sumber air panas Way Belerang, Pantai Wartawan, Kalianda Resor, Laguna Helau, Merak Belantung, Pasir Putih, Tanjung Selaki, Pulau Pasir, Pantai Marina adalah kawasan wisata pantai di Teluk Lampung di wilayah Lampung Selatan.
Ada Pantai Marina dan Kalianda Resor. Pantai Marina memiliki pemandangan indah dengan batu-batu karang yang bentuknya beraneka ragam. Menurut cerita rakyat, ada batu karang yang disebut Batu Balai merupakan tempat Pangeran Cindar Bumi menerima tamu. Pantai ini terletak di Kecamatan Sidomulyo 43 kilometer dari Bandar Lampung atau 22 kilometer dari Kalianda. Fasilitas yang tersedia di sini beragam.
Kawasan wisata Kalianda Resor terletak 30 kilometer utara Bakauheni, 20 kilometer utara Kalianda, dan 45 kilometer dari Bandar Lampung. Kawasan ini menyediakan fasilitas petualangan seperti tour ke Krakatau dan pulau-pulau sekitar Teluk Lampung bagian selatan, diving di Pulau Sebuku, memancing, tempat berkemah, bungalow, jetsky, diskotek, kafetaria yang menghadap ke pantai, penyewaan sepeda, dan perahu dayung (Berbagai Sumber).
Objek-objek Wisata Kabupaten Pesawaran
HIDUP tidak hanya perlu perjuangan, tetapi juga perlu ketenangan. Bagi yang menginginkan ketenangan sembari menikmati keindahan panorama alam, tidak ada salahnya bila berwisata ke Kabupaten Pesawaran. Karena di daerah ini terdapat banyak tujuan wisata yang dapat menggairahkan hidup.
Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, merupakan Daerah Tingkat II (Dati II) pemekaran dari Kabupaten Lampung Selatan, memiliki beragam potensi objek wisata yang tersebar di sejumlah wilayah daerah. Potensi pariwisata itu masing-masing mempunyai daya tarik tersendiri.
Kondisi geografis yang menguntungkan menjadikan alam di Kabupaten Pesawaran menyimpan berbagai macam panorama. Pegunungan, pulau dan pantainya menarik untuk dikunjungi sebagai tujuan wisata.
Potensi pariwisata di kabupaten ini berpeluang besar untuk dapat dikembangkan. Apalagi beberapa diantaranya, terutama wisata pantainya sudah dikelola dan keindahannya mampu menarik minat kunjungan wisata untuk berekreasi ke tempat-tempat tersebut.
Berbagai peluang dan investasi terhadap potensi objek-objek wisata itu tidak terlepas dari situasi dan kondisi wilayah yang sebagian besar daerahnya bergunung dan berbukit, terdapat pulau-pulau dan daerah berpantai.
Selain memiliki banyak pulau, daerah ini juga memiliki 11 (sebelas) gunung. Dari ke sebelas gunung itu, terdapat dua gunung dengan ketinggian 1.681 meter, yaitu Gunung Pesawaran dan Gunung Ratai. Sedangkan sungai terpanjang adalah Way Bulok dengan panjang 35 kilometer.
Letak Kabupaten Pesawaran cukup strategis dalam konteks pengembangan kepariwisataan, terutama potensi alamnya. Apalagi, wilayah daerahnya terletak tidak jauh dari ibukota provinsi dan bisa dijangkau, baik dari Bandar Lampung maupun Teluk Betung.
Beragam potensi objek wisata tersebar di sejumlah wilayah daerah Pesawaran. Kondisi geografis yang menguntungkan telah pula menjadikan alamnya menyimpan berbagai macam panorama. Tempat-tempat tersebut merupakan objek pariwisata yang dimiliki Pesawaran dan mempunyai daya tarik tersendiri.
Pesona pariwisata alam dan bahari yang ada di kabupaten ini potensial. Bahkan keindahan panoramanya selama ini setidaknya telah mampu menarik minat kunjungan wisata, baik dari dalam maupun luar kabupaten dan provinsi.
Potensi objek-objek wisata itu, antara lain Taman Rekreasi Pantai Klara, Pantai Ringgung, Pantai Mutun, Air Terjun Cijantung dan Cikawat, Air Terjun dan Dinding Batu Lubuk Bakak, Tahura War, Gugusan Kepulauan dan sebagainya.
Wisata Pantai
Wisata pantai di Kabupaten Pesawaran sebagian besar berlokasi di Kecamatan Padangcermin. Objek-objek wisata itu diantaranya Pantai Ringgung, Pantai Mutun dan Pantai Klara (Kelapa Rapat).
Dari pusat ibukota kabupaten, untuk menuju ke tempat-tempat tersebut pengunjung dapat melalui Desa Lempasing ke arah Way Ratai hingga mencapai tujuan desa setempat.
Selain itu, jika dari pusat ibukota kabupaten, para pengunjung dapat pula melalui Kecamatan Gedong Tataan - Way Lima - Kedondong hingga ke tempat tujuan Kecamatan Padangcermin, lokasi dimana objek wisata ini berada.
Selain menawarkan keindahan panorama alam, untuk memanjakan pengunjung, pihak pengelola juga menyediakan sejumlah fasilitas. Fasilitas yang ada disini selain pondok-pondok peristirahatan, juga ada perahu, kano dan ban pelampung baik besar maupun kecil.
Jam berkunjung di beberapa objek wisata pantai ini antara pukul 07.30 Wib sampai dengan 17.30 Wib (buka setiap hari). Tiket masuk Rp 10.000 per motor dan Rp 20.000 per mobil. Bagi yang akan berenang dan berperahu, pihak pengelola telah menyediakan ban pelampung dan kano.
Kondisi pesisir pantai yang berpasir putih dan masih alami mengundang pengunjung untuk mendatangi taman rekreasi pantai tersebut. Kegiatan yang bisa dilakukan disini diantaranya renang dan bersantai. Selain perorangan dan kelompok, tempat itu cocok pula untuk rekreasi keluarga.
Pasir putih yang terhampar di pesisir pantai, kadang ditemukan berbagai jenis kelopak kerang kecil yang terdampar di pinggir laut. Pengunjung juga bisa melihat debit air laut di kala pagi, siang maupun sore hari dan menyaksikan matahari tenggelam di ufuk barat dari tempat ini pada sore harinya.
Pantainya yang berpasir putih dengan lautnya yang membiru membuat pengunjung tidak merasa ragu untuk mandi menceburkan diri dan berenang di laut. Jika wisatawan tidak ingin mandi maupun berenang di laut, pengunjung dapat duduk di pondok peristirahatan yang telah disediakan oleh pengelola pantai, atau berjalan-jalan di atas pasir putih di sekitar objek wisata.
Di lokasi objek wisata ini tersedia pula aneka jajanan. Para pengunjung yang akan membeli makanan maupun minuman segar juga bisa langsung memperolehnya disini. Sejumlah pondok pedagang berada diantara pondok peristirahatan. Pengunjung dapat membeli maupun memesan jajanan yang diinginkan.
Sejumlah objek wisata pantai yang berlokasi di Kecamatan Padang Cermin tersebut menawarkan panorama pantai dengan pondok-pondok peristirahatan dipinggirnya. Pasir putih, debur ombak, pegunungan, bentangan laut dan pulau sekitarnya menjadi daya tarik bagi taman rekreasi tersebut.
Pulau-pulau yang berbentuk gunung seperti menjadi pelindung teluk dari amukan ombak yang tak bersahabat. Ombaknya yang tenang dan airnya yang jernih, karena lapisan pasir di dasar lautnya tebal dan halus, membuat perairan pantai menjadi lokasi nyaman untuk berenang, termasuk bagi anak-anak.
Wisata Air Terjun
Di Kecamatan Padangcermin juga terdapat Air Terjun Cijantung dan Cikawat, berada di kawasan Register 19 Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Air terjun yang berada pada kawasan hutan Gunung Betung ini merupakan obyek wisata yang masih alami.
Dari ibukota Provinsi Lampung, untuk mencapai air terjun tersebut pengunjung dapat melalui perjalanan darat selama kurang lebih 4 jam perjalanan. Dengan pembagian, 2 jam ditempuh dengan kendaraan dan 2 jam selanjutnya ditempuh dengan berjalan kaki.
Untuk mencapai air terjun yang letaknya tidak berjauhan ini, pengunjung harus melalui jalan dari kawasan wisata Batu Putu Sukadanaham. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan melalui Desa Hurun Kecamatan, Padang Cermin. Dari ujung desa untuk mencapai air terjun, memakan waktu dua jam berjalan kaki.
Pengunjung yang ingin berwisata di dua air terjun ini, memang sangat sulit untuk menjangkau ke sana. Tapi, wisatawan tidak akan sia-sia menempuh perjalanan ke tempat tersebut. Karena, dalam perjalanan akan disuguhkan pemandangan indah kawasan hutan TNBBS yang berbukit-bukit.
Bagi para pecinta alam yang hobi berkemah, tempat ini sangat cocok dijadikan kawasan untuk berkemah. Sebab, keadaan alamnya masih sangat alami. Air terjun ini belum dikelola secara optimal sebagaimana layaknya potensi objek wisata. Sehingga para pengunjunglah yang perlu menjaga dan melestarikannya.
Selain itu ada juga air terjun dan dinding batu yang lokasinya berada Dusun Lubuk Bakak, Desa Padang Cermin, Kecamatan Padang Cermin. Air terjun dan dinding batu ini, memiliki nuansa yang tidak kalah menariknya untuk dikunjungi. Kondisi alamnya masih asri, dengan panorama hutan pegunungan diantara pemukiman penduduk.
Sesampainya di arah masuk lokasi objek wisata, pengunjung melewati perkampungan warga setempat. Ada jalan batu agak menanjak yang biasa digunakan warga. Jalan ini satu-satunya ruas jalan untuk bisa mencapai tujuan wisata ini.
Air terjun dan dinding batu di Lubuk Bakak tersebut merupakan aliran sungai yang bermuara dari hutan register diatasnya. Sepanjang sungai terdapat bebatuan dan pepohonan khas hutan tropis. Berbagai jenis hewan darat dan sungai sewaktu-waktu dapat dijumpai di sini.
Cela dinding batu itu tingginya mencapai puluhan meter, terbelah oleh aliran sungai yang terus mengalir diantara bebatuan pegunungan. Proses pembentukan dinding batu ini tidak ada warga setempat yang mengetahuinya. Sebab cela itu terbentuk sendirinya sebelum mereka menempati dusun tersebut. Namun diperkirakan, cela dinding batu terjadi akibat rekahan tanah pegunungan maupun arus air yang terus menerus mengalir.
Disamping itu ada pula Taman Hutan Rakyat Wan Abdurahman (Tahura War) Youth Camp merupakan kawasan hutan yang terletak 5 kilometer arah barat dari pusat kota Bandarlampung dan masuk wilayah Kabupaten Pesawaran. Lokasinya berada di lembah gunung, dengan ketinggian 700 meter dari permukaan laut yang dikelilingi oleh bukit-bukit yang hijau.
Kawasan ini diperuntukkan bagi para pecinta alam atau mereka yang menyukai keindahan panorama alam dan menyukai tantangan. Tempatnya berhawa sejuk dan memiliki pemandangan yang indah. Kegiatan yang dapat dilakukan di sini antara lain penelitian, lintas alam dan berkemah.
Untuk mencapai ke tempat ini aksesnya tidak begitu sulit. Selain jaraknya yang dekat, untuk mencapai Tahura War juga begitu mudah. Keadaan alam yang indah akan tampak saat diperjalanan menuju kawasan ini. ketika sampai di tujuan, pengunjung akan langsung disuguhkan suatu kawasan yang asri.
Di objek wisata ini sedikitnya terdapat 7 (tujuh) air terjun yang tempat atau letaknya berdekatan dan merupakan suatu rangkaian air terjun. Bagi pengunjung yang ingin bermalam, disarankan untuk membawa perlengkapan untuk berkemah. Karena di sana tidak menyediakan penginapan untuk pengunjung. Tapi pengunjung diberi keleluasaan untuk berkemah.
Ke tujuh air terjun yang terdapat didalam kawasan Tahura tersebut, seperti Air Terjun Hurun (Desa Hurun), Air Terjun Sinar Tiga (Desa Sinar Tiga), Air Terjun Way Sabu (Desa Padang Cermin), Air Terjun Way Awi (Ulu Padang Ratu), Air Terjun Wiyono (Desa Wiyono), Air Terjun Kupu Jambu, Air Terjun Tanah Longsor, Air Terjun Batu Perahu dan Air Terjun Talang Rabun (Talang Rabun).
Disini juga terdapat sumber air panas yang terdapat di Lubuk Bakak, Padang Cermin. Ketinggian lokasi dari permukaan laut 215 meter, dengan suhu udara 28 oC dan kelembaban 78 %. Suhu air panas 45 oC. Sumberdaya alam ini sangat potensial untuk dikembangkan sebagai wisata dan dapat mendatangkan wisatawan dalam jumlah besar.
Wisata Pulau
Kabupaten Pesawaran, kini tercatat memiliki puluhan pulau yang terus di dalam pengawasan. Terhadap pulau yang sudah ada penghuninya juga terus dilakukan pembinaan kepada warganya.
Dari puluhan pulau itu, terdapat 3 (tiga) pulau terbesar, masing-masing Pulau Legundi, Pulau Pahawang dan Pulau Kelagian. Sementara lainnya gugusan pulau-pulau kecil dan ada yang tidak berpenghuni. Pulau-pulau itu, antara lain berada di Kecamatan Padang Cermin dan Punduh Pidada.
Kedua kecamatan ini di samping berbukit dan bergunung, juga memiliki pulau-pulau yang berada di sekitar pantainya. Sebagai daerah pesisir di Kabupaten Pesawaran, wilayah tersebut mempunyai potensi perpulauan yang masih lestari dan panorama yang tidak kalah menariknya.
Gugusan kepulauan ini, berada di pantai dengan kondisi masih alami. Pulau yang berpenghuni maupun tidak dihuni masing-masing memiliki daya tarik, baik tumbuhan, hewan yang ada di pulau maupun sekitarnya serta kehidupan warga yang bermukim di sana. Pulau-pulau tersebut menyimpan panorama alam dan bahari yang tidak banyak dimiliki oleh kabupaten/kota lain di Provinsi Lampung.
Pulau-pulau tersebut ditumbuhi berbagai jenis pepohonan serta hewan darat dan laut yang hidup didalam maupun di sekitar pulau. Bahkan diantaranya ada tumbuhan dan hewan-hewan langka yang sudah jarang ditemui di tempat lain.
Gugusan kepulauan itu menjadi daya tarik bagi yang menyukai kegiatan memancing, jelajah alam bahari dan penelitian. Memecah ombak laut kepulauan maupun melihat keberadaan pulau-pulau tersebut membuat perjalanan makin berkesan.
Untuk menuju ke gugusan kepulauan ini, pengunjung terlebih dahulu ke pelabuhan rakyat di Desa Ketapang, Padang Cermin. Dari sini, perahu bermotor maupun speedboat akan membawa pengunjung ke tempat yang hendak dituju. (AKHMAD SADAD)
Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, merupakan Daerah Tingkat II (Dati II) pemekaran dari Kabupaten Lampung Selatan, memiliki beragam potensi objek wisata yang tersebar di sejumlah wilayah daerah. Potensi pariwisata itu masing-masing mempunyai daya tarik tersendiri.
Kondisi geografis yang menguntungkan menjadikan alam di Kabupaten Pesawaran menyimpan berbagai macam panorama. Pegunungan, pulau dan pantainya menarik untuk dikunjungi sebagai tujuan wisata.
Potensi pariwisata di kabupaten ini berpeluang besar untuk dapat dikembangkan. Apalagi beberapa diantaranya, terutama wisata pantainya sudah dikelola dan keindahannya mampu menarik minat kunjungan wisata untuk berekreasi ke tempat-tempat tersebut.
Berbagai peluang dan investasi terhadap potensi objek-objek wisata itu tidak terlepas dari situasi dan kondisi wilayah yang sebagian besar daerahnya bergunung dan berbukit, terdapat pulau-pulau dan daerah berpantai.
Selain memiliki banyak pulau, daerah ini juga memiliki 11 (sebelas) gunung. Dari ke sebelas gunung itu, terdapat dua gunung dengan ketinggian 1.681 meter, yaitu Gunung Pesawaran dan Gunung Ratai. Sedangkan sungai terpanjang adalah Way Bulok dengan panjang 35 kilometer.
Letak Kabupaten Pesawaran cukup strategis dalam konteks pengembangan kepariwisataan, terutama potensi alamnya. Apalagi, wilayah daerahnya terletak tidak jauh dari ibukota provinsi dan bisa dijangkau, baik dari Bandar Lampung maupun Teluk Betung.
Beragam potensi objek wisata tersebar di sejumlah wilayah daerah Pesawaran. Kondisi geografis yang menguntungkan telah pula menjadikan alamnya menyimpan berbagai macam panorama. Tempat-tempat tersebut merupakan objek pariwisata yang dimiliki Pesawaran dan mempunyai daya tarik tersendiri.
Pesona pariwisata alam dan bahari yang ada di kabupaten ini potensial. Bahkan keindahan panoramanya selama ini setidaknya telah mampu menarik minat kunjungan wisata, baik dari dalam maupun luar kabupaten dan provinsi.
Potensi objek-objek wisata itu, antara lain Taman Rekreasi Pantai Klara, Pantai Ringgung, Pantai Mutun, Air Terjun Cijantung dan Cikawat, Air Terjun dan Dinding Batu Lubuk Bakak, Tahura War, Gugusan Kepulauan dan sebagainya.
Wisata Pantai
Wisata pantai di Kabupaten Pesawaran sebagian besar berlokasi di Kecamatan Padangcermin. Objek-objek wisata itu diantaranya Pantai Ringgung, Pantai Mutun dan Pantai Klara (Kelapa Rapat).
Dari pusat ibukota kabupaten, untuk menuju ke tempat-tempat tersebut pengunjung dapat melalui Desa Lempasing ke arah Way Ratai hingga mencapai tujuan desa setempat.
Selain itu, jika dari pusat ibukota kabupaten, para pengunjung dapat pula melalui Kecamatan Gedong Tataan - Way Lima - Kedondong hingga ke tempat tujuan Kecamatan Padangcermin, lokasi dimana objek wisata ini berada.
Selain menawarkan keindahan panorama alam, untuk memanjakan pengunjung, pihak pengelola juga menyediakan sejumlah fasilitas. Fasilitas yang ada disini selain pondok-pondok peristirahatan, juga ada perahu, kano dan ban pelampung baik besar maupun kecil.
Jam berkunjung di beberapa objek wisata pantai ini antara pukul 07.30 Wib sampai dengan 17.30 Wib (buka setiap hari). Tiket masuk Rp 10.000 per motor dan Rp 20.000 per mobil. Bagi yang akan berenang dan berperahu, pihak pengelola telah menyediakan ban pelampung dan kano.
Kondisi pesisir pantai yang berpasir putih dan masih alami mengundang pengunjung untuk mendatangi taman rekreasi pantai tersebut. Kegiatan yang bisa dilakukan disini diantaranya renang dan bersantai. Selain perorangan dan kelompok, tempat itu cocok pula untuk rekreasi keluarga.
Pasir putih yang terhampar di pesisir pantai, kadang ditemukan berbagai jenis kelopak kerang kecil yang terdampar di pinggir laut. Pengunjung juga bisa melihat debit air laut di kala pagi, siang maupun sore hari dan menyaksikan matahari tenggelam di ufuk barat dari tempat ini pada sore harinya.
Pantainya yang berpasir putih dengan lautnya yang membiru membuat pengunjung tidak merasa ragu untuk mandi menceburkan diri dan berenang di laut. Jika wisatawan tidak ingin mandi maupun berenang di laut, pengunjung dapat duduk di pondok peristirahatan yang telah disediakan oleh pengelola pantai, atau berjalan-jalan di atas pasir putih di sekitar objek wisata.
Di lokasi objek wisata ini tersedia pula aneka jajanan. Para pengunjung yang akan membeli makanan maupun minuman segar juga bisa langsung memperolehnya disini. Sejumlah pondok pedagang berada diantara pondok peristirahatan. Pengunjung dapat membeli maupun memesan jajanan yang diinginkan.
Sejumlah objek wisata pantai yang berlokasi di Kecamatan Padang Cermin tersebut menawarkan panorama pantai dengan pondok-pondok peristirahatan dipinggirnya. Pasir putih, debur ombak, pegunungan, bentangan laut dan pulau sekitarnya menjadi daya tarik bagi taman rekreasi tersebut.
Pulau-pulau yang berbentuk gunung seperti menjadi pelindung teluk dari amukan ombak yang tak bersahabat. Ombaknya yang tenang dan airnya yang jernih, karena lapisan pasir di dasar lautnya tebal dan halus, membuat perairan pantai menjadi lokasi nyaman untuk berenang, termasuk bagi anak-anak.
Wisata Air Terjun
Di Kecamatan Padangcermin juga terdapat Air Terjun Cijantung dan Cikawat, berada di kawasan Register 19 Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Air terjun yang berada pada kawasan hutan Gunung Betung ini merupakan obyek wisata yang masih alami.
Dari ibukota Provinsi Lampung, untuk mencapai air terjun tersebut pengunjung dapat melalui perjalanan darat selama kurang lebih 4 jam perjalanan. Dengan pembagian, 2 jam ditempuh dengan kendaraan dan 2 jam selanjutnya ditempuh dengan berjalan kaki.
Untuk mencapai air terjun yang letaknya tidak berjauhan ini, pengunjung harus melalui jalan dari kawasan wisata Batu Putu Sukadanaham. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan melalui Desa Hurun Kecamatan, Padang Cermin. Dari ujung desa untuk mencapai air terjun, memakan waktu dua jam berjalan kaki.
Pengunjung yang ingin berwisata di dua air terjun ini, memang sangat sulit untuk menjangkau ke sana. Tapi, wisatawan tidak akan sia-sia menempuh perjalanan ke tempat tersebut. Karena, dalam perjalanan akan disuguhkan pemandangan indah kawasan hutan TNBBS yang berbukit-bukit.
Bagi para pecinta alam yang hobi berkemah, tempat ini sangat cocok dijadikan kawasan untuk berkemah. Sebab, keadaan alamnya masih sangat alami. Air terjun ini belum dikelola secara optimal sebagaimana layaknya potensi objek wisata. Sehingga para pengunjunglah yang perlu menjaga dan melestarikannya.
Selain itu ada juga air terjun dan dinding batu yang lokasinya berada Dusun Lubuk Bakak, Desa Padang Cermin, Kecamatan Padang Cermin. Air terjun dan dinding batu ini, memiliki nuansa yang tidak kalah menariknya untuk dikunjungi. Kondisi alamnya masih asri, dengan panorama hutan pegunungan diantara pemukiman penduduk.
Sesampainya di arah masuk lokasi objek wisata, pengunjung melewati perkampungan warga setempat. Ada jalan batu agak menanjak yang biasa digunakan warga. Jalan ini satu-satunya ruas jalan untuk bisa mencapai tujuan wisata ini.
Air terjun dan dinding batu di Lubuk Bakak tersebut merupakan aliran sungai yang bermuara dari hutan register diatasnya. Sepanjang sungai terdapat bebatuan dan pepohonan khas hutan tropis. Berbagai jenis hewan darat dan sungai sewaktu-waktu dapat dijumpai di sini.
Cela dinding batu itu tingginya mencapai puluhan meter, terbelah oleh aliran sungai yang terus mengalir diantara bebatuan pegunungan. Proses pembentukan dinding batu ini tidak ada warga setempat yang mengetahuinya. Sebab cela itu terbentuk sendirinya sebelum mereka menempati dusun tersebut. Namun diperkirakan, cela dinding batu terjadi akibat rekahan tanah pegunungan maupun arus air yang terus menerus mengalir.
Disamping itu ada pula Taman Hutan Rakyat Wan Abdurahman (Tahura War) Youth Camp merupakan kawasan hutan yang terletak 5 kilometer arah barat dari pusat kota Bandarlampung dan masuk wilayah Kabupaten Pesawaran. Lokasinya berada di lembah gunung, dengan ketinggian 700 meter dari permukaan laut yang dikelilingi oleh bukit-bukit yang hijau.
Kawasan ini diperuntukkan bagi para pecinta alam atau mereka yang menyukai keindahan panorama alam dan menyukai tantangan. Tempatnya berhawa sejuk dan memiliki pemandangan yang indah. Kegiatan yang dapat dilakukan di sini antara lain penelitian, lintas alam dan berkemah.
Untuk mencapai ke tempat ini aksesnya tidak begitu sulit. Selain jaraknya yang dekat, untuk mencapai Tahura War juga begitu mudah. Keadaan alam yang indah akan tampak saat diperjalanan menuju kawasan ini. ketika sampai di tujuan, pengunjung akan langsung disuguhkan suatu kawasan yang asri.
Di objek wisata ini sedikitnya terdapat 7 (tujuh) air terjun yang tempat atau letaknya berdekatan dan merupakan suatu rangkaian air terjun. Bagi pengunjung yang ingin bermalam, disarankan untuk membawa perlengkapan untuk berkemah. Karena di sana tidak menyediakan penginapan untuk pengunjung. Tapi pengunjung diberi keleluasaan untuk berkemah.
Ke tujuh air terjun yang terdapat didalam kawasan Tahura tersebut, seperti Air Terjun Hurun (Desa Hurun), Air Terjun Sinar Tiga (Desa Sinar Tiga), Air Terjun Way Sabu (Desa Padang Cermin), Air Terjun Way Awi (Ulu Padang Ratu), Air Terjun Wiyono (Desa Wiyono), Air Terjun Kupu Jambu, Air Terjun Tanah Longsor, Air Terjun Batu Perahu dan Air Terjun Talang Rabun (Talang Rabun).
Disini juga terdapat sumber air panas yang terdapat di Lubuk Bakak, Padang Cermin. Ketinggian lokasi dari permukaan laut 215 meter, dengan suhu udara 28 oC dan kelembaban 78 %. Suhu air panas 45 oC. Sumberdaya alam ini sangat potensial untuk dikembangkan sebagai wisata dan dapat mendatangkan wisatawan dalam jumlah besar.
Wisata Pulau
Kabupaten Pesawaran, kini tercatat memiliki puluhan pulau yang terus di dalam pengawasan. Terhadap pulau yang sudah ada penghuninya juga terus dilakukan pembinaan kepada warganya.
Dari puluhan pulau itu, terdapat 3 (tiga) pulau terbesar, masing-masing Pulau Legundi, Pulau Pahawang dan Pulau Kelagian. Sementara lainnya gugusan pulau-pulau kecil dan ada yang tidak berpenghuni. Pulau-pulau itu, antara lain berada di Kecamatan Padang Cermin dan Punduh Pidada.
Kedua kecamatan ini di samping berbukit dan bergunung, juga memiliki pulau-pulau yang berada di sekitar pantainya. Sebagai daerah pesisir di Kabupaten Pesawaran, wilayah tersebut mempunyai potensi perpulauan yang masih lestari dan panorama yang tidak kalah menariknya.
Gugusan kepulauan ini, berada di pantai dengan kondisi masih alami. Pulau yang berpenghuni maupun tidak dihuni masing-masing memiliki daya tarik, baik tumbuhan, hewan yang ada di pulau maupun sekitarnya serta kehidupan warga yang bermukim di sana. Pulau-pulau tersebut menyimpan panorama alam dan bahari yang tidak banyak dimiliki oleh kabupaten/kota lain di Provinsi Lampung.
Pulau-pulau tersebut ditumbuhi berbagai jenis pepohonan serta hewan darat dan laut yang hidup didalam maupun di sekitar pulau. Bahkan diantaranya ada tumbuhan dan hewan-hewan langka yang sudah jarang ditemui di tempat lain.
Gugusan kepulauan itu menjadi daya tarik bagi yang menyukai kegiatan memancing, jelajah alam bahari dan penelitian. Memecah ombak laut kepulauan maupun melihat keberadaan pulau-pulau tersebut membuat perjalanan makin berkesan.
Untuk menuju ke gugusan kepulauan ini, pengunjung terlebih dahulu ke pelabuhan rakyat di Desa Ketapang, Padang Cermin. Dari sini, perahu bermotor maupun speedboat akan membawa pengunjung ke tempat yang hendak dituju. (AKHMAD SADAD)
Senin, 30 Agustus 2010
Tugu Kopiah Emas
Tugu Kopiah Mas yang di bangun di pinggir Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di tengah Kota Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah ini, berada bersebelahan dengan Tugu Pepadun. Tugu Kopiah Mas menjadi daya tarik bagi warga masyarakat yang melintas di Jalinsum, khususnya yang berada di jantung ibukota kabupaten.
Selain untuk keindahan kota, bangunan bernilai seni itu dapat menjadi aset sarana rekreasi. Dari ibukota kabupaten, tugu ini hanya berjarak 0,5 km, dari ibukota kecamatan berjarak 1 km dan dari ibukota provinsi berjarak 61 km. Tugu Kopiah Mas berlambang dari tutup kepala adat masyarakat Lampung.
Selain untuk keindahan kota, bangunan bernilai seni itu dapat menjadi aset sarana rekreasi. Dari ibukota kabupaten, tugu ini hanya berjarak 0,5 km, dari ibukota kecamatan berjarak 1 km dan dari ibukota provinsi berjarak 61 km. Tugu Kopiah Mas berlambang dari tutup kepala adat masyarakat Lampung.
Langganan:
Postingan (Atom)